10 Perbedaan BIOS dan UEFI yang Ada di PC

Pada umumnya, memiliki perangkat laptop masih dianggap tidak lengkap jika tidak ada yang tahu seperti apa sistem yang dipakai. Ditambah lagi, ada banyak hal yang menjadi perbedaan BIOS dan UEFI yang utama dan penting agar nanti menyesuaikan dengan kebutuhan.

10 Perbedaan BIOS dan UEFI yang Perlu Diketahui

Saat ini, ada banyak pilihan tipe sistem operasi yang dipakai di laptop atau komputer masing-masing, mulai dari BIOS sampai yang paling baru. Bagi yang ingin tahu perbedaan yang dimiliki oleh BIOS dengan jenis operasi sistem lain seperti UEFI, maka simak berikut:

1. Cara untuk Pengoperasian

Hal pertama yang tentu saja membedakan kedua sistem operasi ini ada pada seperti apa cara untuk mengoperasikan ketika memang dibutuhkan. Ditambah lagi kedua jenis ini pada masa sekarang semakin berkompetisi satu sama lain, sehingga sebaiknya lebih diperhatikan ketika akan memilih.

Untuk yang tipe BIOS, sebaiknya kenali bahwa nantinya ada sektor utama yang perlu dicek seperti alamat dari perangkat yang sebelumnya. Selain itu, tipe ini akan menunjukkan dengan lebih jelas terkait seperti apa perangkat yang booting atau sebaliknya.

Walaupun begitu, untuk jenis yang kedua seperti UEFI Lebih mencoba untuk menyimpan dahulu hasil analisisnya sehingga berbeda dari yang sebelumnya. Nantinya juga ada fitur khusus untuk membantu memeriksa mana bagian yang khusus memuat OS dan mana bagian yang bisa diabaikan.

2. Mode untuk Bekerja

Kemudian untuk perbedaan BIOS dan UEFI yang kedua ini lebih berkaitan dengan tipe atau mode yang dipakai ketika sedang bekerja. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa mode pilihan yang memang disediakan secara khusus bagi yang ingin menggunakan tipe BIOS.

Secara sederhana, tipe BIOS lebih menggunakan tipe yang 16 bit sehingga cocok untuk menangani perangkat yang memang memorinya cukup kecil. Sementara sebaliknya, UEFI memang ditawarkan untuk mempermudah para pengguna yang membutuhkan proses booting dengan lebih cepat karena modenya mencapai 64 bit.

3. Booting yang Didukung

Sementara itu, untuk perbedaan ketiga ini akan menjelaskan mengenai proses booting yang dipakai oleh setiap sistem sesuai dengan keperluan masing-masing. Sebenarnya untuk tipe yang BIOS memang mendukung booting yang jelas sederhana dan tidak memakan banyak waktu sehingga semuanya akan tetap aman.

Sebaliknya, tipe yang UEFI ini cocok sekali untuk booting yang lama dan memang bisa membantu untuk mengatasi jaringan yang sedang bermasalah. Selain itu, kemudahannya pun masih ditambah dengan adanya produsen khusus untuk mengatasi kerusakan pada motherboard sehingga hasilnya lebih terjamin nantinya.

4. Tempat untuk Penyimpanan

Sementara itu, ada pula perbedaan BIOS dan UEFI lain, yang mungkin masih banyak diabaikan apalagi dianggap tidak terlalu penting. Padahal aspek yang berkaitan dengan adanya tempat untuk penyimpanan ini menjadi hal yang krusial diperhatikan terutama ketika menentukan tipe OS.

Untuk yang menggunakan tipe BIOS, maka jelas untuk bagian penyimpanan bisa dilihat Langsung di bagian motherboard dalam bentuk seperti chip. Sementara yang tipe yang lain, nantinya akan dimuat melalui sebuah kabel khusus di partisi GUID  karena dianggap lebih mudah memeriksanya.

5. Jumlah Partisi Maksimum

Kemudian ada perbedaan lain yang lebih berkaitan dengan aspek seberapa banyak partisi yang dipakai untuk setiap tipe OS ini. Ditambah lagi keberadaan dari partisi tentu saja menawarkan peran yang cukup besar ketika memeriksa kerusakan atau perkembangan di perangkat.

Secara sederhana, untuk tipe yang BIOS memang lebih memakai partisi dalam jumlah maksimum empat buah saja ketika itu bersifat primer. Selain itu, untuk tipe yang kedua seperti UEFI ini ternyata lebih mudah untuk menggunakan berbagai partisi karena tidak terbatas untuk jumlahnya.

6. Hardisk yang Dipakai

Jangan sampai dilewatkan juga untuk dikenali, ada perbedaan BIOS dan UEFI yang lebih mencoba untuk menguraikan hardisk yang akan dipakai. Kali ini, ternyata memang ada penggunaan hardisk yang akan dipakai baik untuk sistem seperti BIOS atau yang lainnya seperti UEFI.

Untuk tipe yang kedua seperti UEFI memang mengundang hardisk yang lebih bersifat GPT yang mungkin sudah banyak dikenal saat ini. Sementara itu, untuk yang BIOS sebaiknya menggunakan hardisk yang khusus untuk tipe seperti MBR saja yang memiliki bagian master boot.

7. Proses Instalasi Windows

Kali ini, ada perbedaan untuk kedua jenis OS di komputer ini yang menunjukkan proses instalasi pada Windows yang dipakai sejak awal. Untuk yang tipe BIOS sudah jelas masih menggunakan Windows yang lama sehingga proses untuk perkembangan pun menjadi lebih mudah nantinya.

Sayangnya, terkadang ada kendala yang tidak terduga sehingga sebaiknya lebih diperhatikan ketika ada proses instalasi sampai selesai sesuai dengan rencana. Untuk yang tipe seperti UEFI ini bisa dikatakan akan jauh lebih sulit karena nantinya harus ada ketentuan berapa jenis Windows yang cocok.

8. Sektor untuk Keamanan

Jangan ketinggalan pula untuk dipahami, ada sebuah perbedaan BIOS dan UEFI yang mungkin banyak tidak dikenal apalagi untuk sektor keamanan. Padahal sejak awal sudah jelas menjadi bagian yang paling penting untuk lebih memperhatikan apakah perangkat memang aman untuk waktu lama.

Untuk bagian keamanan bagi yang memakai sistem seperti BIOS ini maka nantinya akan memakai bantuan dari checksum dengan sektor data CRC32. Sementara itu, akan jauh lebih diuntungkan bagi yang memakai bantuan UEFI karena sudah jelas nanti keamanan lebih terjamin untuk waktu lama.

9. Keramahan bagi Pengguna

Selanjutnya, aspek yang lainnya yang harus diperhatikan untuk bisa membantu membedakan dua hal ini ada pada keramahan untuk para pengguna. Tentu saja sebagian besar orang ingin menggunakan tipe yang memang aman serta ramah kapanpun itu termasuk untuk para pemula.

Sebaiknya kenali sejak awal bahwa untuk sistem yang lebih lama seperti BIOS ini sudah jelas tidak ramah untuk para pemula. Untung saja sistem yang kedua seperti UEFI dianggap lebih cocok untuk para pemula dengan tampilan simpel serta memudahkan pengguna ketika dipakai.

10. Bagian Antar Muka

Terakhir ada perbedaan yang lain yang lebih mencoba untuk menunjukkan kemampuan dari setiap sistem operasi terkait untuk bagian antar muka. Sebaiknya mulai dengan menggunakan bantuan dari perangkat seperti BIOS ini jika ingin model yang lama namun antar muka yang jadul.

Untung saja, untuk tipe kedua seperti UEFI ini ternyata sudah disediakan dalam bentuk tatap muka yang lebih asik bagi pengguna. Nanti juga ada bantuan khusus untuk bagian touchscreen dan lainnya yang bisa dimanfaatkan dengan mudah termasuk untuk pertama kali mencoba.

Beberapa jenis perbedaan BIOS dan UEFI yang ada tersebut tentunya sebaiknya dipahami dahulu sejak awal agar nanti lebih mudah memilih. Terutama mulai pertimbangan bagian untuk keamanan serta fitur yang ada, sehingga setiap pengguna bisa menyesuaikan terutama ketika termasuk para pemula.